Literasi Guru dan Santri

Masih pantaskah negeri ini untuk dicintai...? 

Negeri yang rakyatnya dipaksa membayar pajak yang terus meninggi. Pajak yang terus lahir dengan beragam varian baru. 

Masih pantaskah negeri ini untuk dicintai...? 

Hukum dan keadilan yang semakin tajam ke bawah dan tumpul tak bertaji bagi mereka yang duduk di atas kursi. 

Masih pantaskah negeri ini untuk dicintai...? 

Tikus berdasi tak pernah habis menggerogoti kekayaan negeri ini. Mereka terus beranak pinak tak pernah kenyang melahap hak rakyat. 

Masih pantaskah negeri ini untuk dicintai...? 

Para oknum pejabat yang bergantian menzhalimi rakyat dengan kebijakan mereka. Statemen mereka seringkali tak bertangungjawab dan amat menyakiti hati. 

Masih pantaskah negeri ini untuk dicintai...? 

Kerakusan oknum berkantong tebal yang tak pernah puas menggali menghabisi kekayaan tanah negeri ini. Mereka begitu mudahnya merusak keindahan alam negeri ini. 

Sekali lagi, masih pantaskah negeri ini untuk dicintai...? 

Pantas. Amat sangat pantas negeri ini untuk selalu dicintai. Masih terlalu banyak kebaikan yang Allah titipkan untuk negeri ini. 

Negeri dengan keindahan alam yang tak tertandingi. Negeri dengan keharmonisan rakyatnya. Negeri dengan kerandoman warganya. 

Ya Allah, jagalah selalu negeri ini. Limpahkan keberkahan dan karunia-Mu untuknya. Berkahilah tanahnya. Jayakanlah rakyatnya. 

Ya Allah, berilah petunjuk kepada para pemimpin di negeri ini. Jadikanlah mereka pemimpin yang amanah yang menghadirkan kemaslahatan dan keadilan di negeri ini. 

Ya Allah, saksikanlah bahwa kami tak akan lelah dan bosan untuk mencintai sejengkal tanah yang indah ini. Meskipun saat ini Engkau uji cinta kami dengan segala hal menyedihkan yang kami dapati akhir-akhir ini.

Penulis: Ustadz M. Iqbal Vicry, S.Ag.